Sinjai.Wahdah.Or.Id – Muslimah Wahdah Daerah (MWD) Sinjai melalui Unit Urusan Cabang dan Ranting kembali menyelenggarakan Daurah Manajemen bagi pengurus baru. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Kamis–Jumat (29–30 Mei 2025), di Markaz DPD Wahdah Islamiyah Sinjai dan diikuti oleh 33 orang peserta.
Dengan mengusung tema “Pentingnya Integritas dalam Menjalankan Amanah dan Tanggung Jawab dalam Kepengurusan,” daurah ini bertujuan untuk membekali para pengurus agar mampu menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Muslimah Wahdah Daerah Sinjai, Ustadzah Miftahul Jannah, S.Si., S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa seorang pengurus bukan hanya sekadar memegang jabatan, tetapi memikul tanggung jawab besar yang harus ditunaikan dengan integritas dan semangat dakwah.
Salah satu materi utama dalam daurah ini adalah Pengantar Organisasi yang disampaikan oleh Ketua Divisi Urusan Daerah dan Cabang Muslimah Wahdah Wilayah Sulawesi Selatan, Ustadzah Sri Ramadhana, S.Pd. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja secara terencana dan terstruktur dengan aturan yang disepakati bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
Beliau menguraikan tiga unsur utama dalam organisasi:
-
Tujuan, yang menjadi arah dan dasar dalam menggerakkan roda organisasi, termasuk dalam proses perekrutan anggota dan penyusunan program kerja.
-
Struktur, yang mencakup adanya kepemimpinan dan sistem kerja yang terorganisir, sehingga setiap unsur dalam organisasi dapat bersinergi untuk mencapai tujuan bersama.
-
Sumber Daya Manusia (SDM), yakni personil dan sarana pendukung yang menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan visi organisasi.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa organisasi dakwah Islam hanya akan berjalan optimal apabila ditopang oleh ketakwaan, ilmu, iman, ukhuwah, dan semangat kerja sama dalam menjalankan misi dakwah.
Di akhir penyampaiannya, Ustadzah Sri Ramadhana mengingatkan bahwa organisasi Islam harus menjadikan Salafusshalih sebagai teladan. Mereka adalah generasi terbaik umat ini, dan menjadi kewajiban bagi setiap individu serta lembaga dakwah untuk mengikuti manhaj mereka dalam beragama. Dengan demikian, umat akan terhindar dari perpecahan, bid'ah, dan penyimpangan.
“Beramal jamai atau berorganisasi dalam Islam bukanlah perkara baru. Justru, itu adalah sesuatu yang telah dicontohkan oleh para Salafusshalih. Maka, semangat berjamaah dan membangun organisasi dakwah yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman para salaf adalah keniscayaan dalam menegakkan Islam secara menyeluruh,” pungkasnya.